Kisah Teladan : Binasa Karena Kejahatan Sendiri

BINASA KARENA KEJAHATAN SENDIRI

  
                ADA seorang saleh yang menjadi penasihat seorang raja. Dia selalu duduk di dekat raja untuk mendampinginya serta memberinya beberapa nasihat. Di antara nasihatnya ia berkata:
                “Berbuatlah kebaikan kepada orang yang berbudi baik, karena seorang yang berbuat jahat akan binasa oleh kejahatannya sendiri.”

                Tiba-tiba ada seorang yang hasud kepada orang saleh tersebut karena dekat dan intimnya dengan sang raja. Maka dia berusaha untuk membinasakan kepada orang saleh yang menjadi penasihat raja tersebut.

                Suatu hari penghasud tadi pergi menghadap raja dan memberitahukan bahwa penasihatnya mengatakan “Mulut raja itu berbau busuk. “Kalau tuan raja ingin membuktikan, lihatlah ketika ia dekat dengan anda, ia akan menutup hidungnya karena tidak tahan bau mulut tuan.”

                Mendengar hasutan itu, maka raja berkata kepadanya: “Pulanglah anda, dan aku akan mengecek kebenaran laporanmu itu.

                Maka penghasud itu pun segera keluar. Selanjutnya dia berupaya mengundang penasihat raja yang saleh agar datang ke rumahnya, dan menjamunya dengan makanan yang diberi bumbu bawang putih cukup banyak.

                Setelah menikmati hidangan, maka penasihat yang saleh itu langsung menuju ke rumah raja sebagaimana biasanya.

                “Dekatlah denganku!” kata raja kepada penasihat itu.

                Ketika penasihat yang saleh itu mendekat raja, maka dia menutup mulut dengan tangannya supaya raja tidak mambau mulutnya yang tidak sedap akibat barusan makan bawang putih di rumah si penghasud tadi. Karuan saja raja membenarkan keterangan si penghasud tadi, sehingga timbulah rasa kejengkelan raja kepada penasihatnya.

                Kemudian raja segera memerintahkan kepada ajudannya untuk menyiapkan alat tulis. Lalu sang raja menulis surat kepada seseorang yang isinya: “Jika datang kepadamu pembawa surat ini, maka segeralah anda membunuh dan mengulitinya, lalu taburkan bekatul pada kulit itu, dan kirimkan kepadaku!”

( Baca Juga : Kisah Teladan - Akibat mengutamakan Istri Daripada Ibu )

                Kemudian surat tersebut diterima oleh penasihat yang saleh, lalu dia keluar dari istana untuk mengantarkannya.

                Biasanya raja tidak menulis surat dengan tangannya sendiri kecuali yang berupa hadiah atau pemberian yang berharga.
                 Ketika di tengah jalan, maka si penghasud tersebut bertanya: “Surat apakah itu?”
                “Ini tulisan raja untuk kuantarkan kepada fulan,” jawabpenasihat yang saleh.
                “Berikanlah kepadaku!” kata si penghasud dengan memaksa.

                Maka penasihat saleh tersebut dengan ragu-ragu memberikan kepadanya untuk diantarkan kepada yang bersangkutan. Dan ketika sampai pada si alamat maka dibukalahsurat tersebut oleh sang penerima. Lalu dia berkata:
                “Dalam surat ini raja menyuruh aku untuk membunuhdan menguliti kamu lalu mengirim kulitmu pada raja sesudahdibungkus dengan bekatul.”
                Lalu penghasud itu berkata: “Sabar dulu! Sebenarnya orang yang ditugasi raja untuk mengantarkan surat ini bukan aku. Aku hanya mewakili temanku, karena dia terpaksa tidak bisa mengantarkan surat ini.”

                Kata penerima surat: “Surat raja tidak boleh dibantah, perintah harus dilaksanakan.”
                Maka si penghasud itu langsung disembelih dan dikuliti, lalu kulitnya dicampur dengan bekatul, dan dikirim kepada raja.

                Kemudian penasihat yang saleh itu datang kepada raja, lalu ditanya oleh raja tentang peristiwa ganjil itu.
                Akhirnya penasihat yang saleh itu bercerita tentang ihwalnya.
                “Benarkah anda berkata, hahwa bau mulutku busuk?” tanya raja.
                “Tidak,” jawab penasihat yang saleh itu.
                “Lalu mengapa anda ketika berhicara denganku meletakkan tangan di mulutmu?” tanya raja selanjutnya.
                “Ketika itu barusan aku dijamu makanan oleh seseorang dengan makanan yang banyak bawang putihnya, sehingga mulutku berbau tidak sedap. Karena itulah terpaksa saya menutup mulut supaya tuan raja tidak terganggu.”
                “Kata-katamu mengandung pelajaran yang cukup herharga. Orang yang jahat telah binasa karena kejahatannya sendiri,” kata raja kepada penasihatnya yang saleh.

                 Demikian Kisah Teladan yang berjudul Binasa Karena Kejahatan Sendiri, semogan dengan membaca kisah diatas kita bisa selalu berbuat baik.

Sumber :
-        Drs. H.M. Sya’roni, 2003. Membuka Aib Saudara, Kisah-Kisah Teladan dari Kitab Darratun Nashihin dan Irsyadul Ibad. Yang Menerbitkan Mitra Pustaka: Yogyakarta.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "Kisah Teladan : Binasa Karena Kejahatan Sendiri"